Rekrutmen Guru THL Non ASN Dikeluhkan
Sejumlah guru honorer di Kabupaten Kepulauan Sangihe mengeluhkan proses perekrutan Guru THL (Tenaga Harian Lepas) Non ASN (Aparatur Sipil Negara) Provinsi Sulawesi Utara. Mereka menduga telah terjadi kongkalingkong dalam proses perekrutan.
“Saat pengurusan berkas di provinsi kami mengikuti semua prosedur dan mekanisme. Herannya, nama kami tidak keluar,” ungkap sejumlah guru THL Non ASN di Sangihe, kepada beritanusantara.id, Jumat 14 Juli 2017, seraya meminta namanya jangan ditulis.
Nama yang dinyatakan lolos sebagai guru THL Non ASN, dalam pemasukan berkas di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara tidak berselang lama dengan mereka yang tidak lolos.
“Mirisnya, ada guru honorer yang belum pernah mengajar di suatu sekolah, tetapi namanya keluar sebagai guru THL Non ASN Provinsi. Kami pikir ini tidak adil,” ujar mereka.
Para guru honorer semakin sedih, begitu mendengar kabar apabila ke depan sudah tidak ada lagi perekrutan guru THL Non ASN.
“Terus kami ini mau dikemanakan,” tutur mereka dengan nada kecewa.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sangihe dan Sitaro Provinsi Sulawesi Utara, Maxi Milianus saat dikonfirmas via telepon selularnya membantah apabila perekrutan guru THL Non ASN sudah tidak ada lagi.
“Tidak benar itu. Karena berdasarkan petunjuk Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, guru THL Non ASN yang belum terakomodir, akan diupayakan di Tahun Anggaran (TA) 2018. Jadi mulai tahun depan sudah direncanakan,” jelasnya.
Mengenai nama yang tidak keluar sebagai guru THL Non ASN, menurut Maxi, kemungkinan disebabkan beberapa faktor, antaranya kesalahan menyangkut kurang jelasnya pendataan dari sekolah, seperti pengiriman data serta kesiapan anggaran pada perubahan.
“Jikalau belum terakomodir di perubahan anggaran, masuk pada TA 2018. Bagi mereka yang belum keluar nama, bersabarlah. Sebab inikan masih dalam tahapan. Tetap mereka terakomodir sebagai penerima THL,” katanya.
0 Response to "Rekrutmen Guru THL Non ASN Dikeluhkan"
Posting Komentar